[url=http://www.glitterfy.com/][img]http://img33.glitterfy.com/11012/glitterfy119

RSS

PHARMACOLOGY FOR THE NURSES

pharmacology material provided on the nurse because as a professional nurse at least we should be able to understand a little about the science of medicine because we are working in the health world is synonymous with healing by chemicals

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Glitter Text @ Glitterfy.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Vitamin,Mineral dan Hormon

PENDAHULUAN :

Pemakaian vitamin yang berlebihan, terutama vitamin yang larut dalam lemak dan besi dapat menimbulkan toksisitas vitamin.
Vitamin adalah Senyawa kimia organic yang diperlukan untuk fungsi metabolisme normal dan pertumbuhan dan penyembuhan jaringan.
Vitamin dibagi dalam dua kelompok yaitu yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.


* Vitamin – vitamin yang larut dalam Lemak
terdiri dari: A, D, E, K. Vitamin – vitamin ini lambat dimetabolisme, dan dapat disimpan dalam jaringan lemak, hati, dan otot dalam jumlah yang bermakna, dan diekskresikan ke dalam urin dalam laju yang lambat. Vitamin A dan D bersifat toksik jika dipakai dalam jumlah yang berlebih dan dalam waktu yang lama. Vitamin A dapat disimpan dalam hati sampai 2 tahun. Vitamin E dan K kurang bersifat toksik daripada vitamin A dan D.
Makanan yang kaya mengandung vitamin A adalah buah – buahan, sayur – sayuran berwarna kuning dan hijau, ikan, dan produk dari susu.
Makanan yang kaya mengandung vitamin D adalah susu, produk dari susu, dan margarin.
Makanan yang kaya mengandung vitamin E adalah minyak, margarin, susu, biji – bijian, dan daging.
Makanan yang kaya mengandung vitamin K adalah sayur – sayuran yang berdaun hijau, daging, telur, keju dan susu.

Vitamin A
Vitamin A penting untuk pemeliharaan jaringan epitel, kulit, mata, rambut dan pertumbuhan tulang. Vitamin A telah digunakan untuk pengobatan untuk penyakit kulit seperti jerawat, tetapi dosis yang berlebihan dapat bersifat toksik. Selama kehamilan, kelebihan vitamin A (> 6000 IU) dapat menimbulkan efek teratogenik (cacat lahir) pada janin.
Vitamin A adalah nama umum bagi zat – zat retinoida yang memiliki khasiat biologis dari retinol, zat ini terdapat dalam zat – zat pangan hewani terutama sebagai ester seperti susu dan produknya, kuning telur, hati. Kebutuhan sehari – hari akan vitamin A sebagian dipenuhi oleh karotenoida (provitamin A) yakni kompleks dari 2 molekul retinol yang dalam usus diuraikan menjadi vitamin aktif. Provitamin banyak dijumpai di sayuran hijau tua, berbagai jenis kol dan wortel, tomat dsb.

Farmakokinetik
Dosis vitamin A yang besar dapat menimbulkan hipervitaminosis A, dimana gejala – gejalanya berupa rambut rontok dan kulit yang mengelupas. Kelebihan pemakaian vitamin A harus dihindari karena vitamin ini disimpan di dalam hati, ginjal, dan lemak, dan lambat diekskresikan dari tubuh. Kelebihan vitamin A disimpan di dalam hati dampai 2 tahun.


* Vitamin D

Vitamin D mempunyai peranan penting dalam mengatur metabolisme kalsium dan diperlukan untuk absorpsi kalsium dari usus halus. Kelebihan pemakaian vitamin D (> 40.000 IU), mengakibatkan hipervitaminosis D dan dapat menimbulkan hiperkalsemia (peningkatan kadar kalsium serum ). Anoreksia, mual, dan muntah merupakan gejala – gejala dini dari toksisitas vitamin D. Kelompok vitamin D mencakup ergokalsiferol (D2), kolekalsiferol (D3 alamiah) dan beberapa turunannya yang semuannya memiliki rumus steroid.
Vitamin D2 dibentuk dalam tubuh dari provitamin ergosterol yang antara lain terdapat dalam ragi. Vitamin D3 banyak terdapat dalam ikan lemak dan minyak ikan kabeljauw (cod)(bersama vitamin A) dan relatif sedikit dalam susu, kuning telur, dan hati. Dalam kulit terdapat provitamin 7-dehidrokolesterol yang dibawah pengaruh sinar ultraviolet diubah menjadi vitamin D3, beberapa bahan makanan seperti margarin lazimnya diperkaya dengan vitamin A dan D.

* Vitamin – vitamin yang Larut dalam Air

Terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Kelompok vitamin ini biasanya tidak bersifat toksik kecuali jika dipakai dalam jumlah yang sangat berlebihan. Vitamin – vitamin yan larut dalam air tidak disimpan dalam tubuh dan mudah diekskresikan ke dalam urin. Pengikatan pada protein dari vitamin yang larut dalam air sangat minimal. Makanan yang kaya akan vitamin B adalah grains, biji – bijian, roti, dan daging. Buah jeruk dan sayur berdaun hijau kaya akan vitamin C.


* Vitamin C
Vitamin C tidak disimpan di dalam tubuh dan mudah diekskresikan ke dalam urin. Kadar vitamin C serum yang tinggi akibat vitamin C dalam dosis yang berlebihan akan diekskresikan oleh ginjal tanpa mengalami perubahan.
Vitamin C asam askorbat, terdapat banyak di semua sayur – mayur, khususnya kol, paprika, peterseli dan asperges, serta buah – buahan terutama jenis sitrus (jeruk nipis dan jeruk lain), arbei, dan buah kembang ros. Juga agak banyak di kentang bila direbus dengan kulitnya, dan hanya sedikit dalam susu sapi dan daging, kecuali di hati. Dalam tubuh terdapat di banyak jaringan, termasuk darah dan leukosit. Vitamin C mudah dioksidasi dan diinaktifkan (oksidasi) bila makanan dimasak terlalu lama.
Reabsorpsinya dari usus cepat dan praktis sempurna (90 %) tetapi menurun pada dosis diatas 1 g. Distribusinya ke semua jaringan baik. Persediaan tubuh untuk sebagian besar terdapat dalam cortex anak ginjal. Dalam darah sangat mudah dioksidasi secara reversibel menjadi dehidroaskorbat yang hampir sama aktifnya.
Fungsi vitamin C adalah kompleks dan yang terpenting adalah pembentukan kolagen, yakni protein bahan penunjang utama dalam tulang / rawan dan jaringan ikat. Bila sintesa kolagen terganggu, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh yang berakibat perdarahan. Vitamin C juga menstimulasi banyak proses metabolisme berkat sistem redoksnya yakni mudah dioksidasi dan direduksi kembali dengan bantuan glutation. Selain itu vitamin C juga berperan pada sintesa kortikosteroida dari kolesterol dalam anak ginjal.

Vitamin C banyak digunakan untuk megadose ( sampai 15 g sehari) pada ilmu pengobatan alternatif untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti : Salesma, Antilipemis, Mempercepat penyembuhan borok, Kanker, Memperbaiki fungsi otot. Efek sampingnya dari penggunaan lama dari megadose diatas 1,5 g sehari dapat berupa diare, terjadi batu ginjal oksalat dan urat pada dosis di atas 1 – 10 g sehari belum pernah dilaporkan.
Interaksi vitamin C meningkatkan reabsorpsi besi, sedangkan vitamin B12 diperlemah efeknya hingga dapat terjadi defisiensi. Dosis di atas 10 g sehari memperlambat efek antikoagulansi oral.
Dosis pada defisiensi 2 dd 250 – 500 mg p.c, bayi 100 mg sehari, profilakstis 100 – 1.000 mg sehari. Orang dengan lambung peka, sebaiknya menggunakan garam Ca atau Mg – askorbat yang bereaksi netral.

* Farmakokinetik
Vitamin C diabsorpsi dengan mudah melalui saluran gastrointestinal dan didistribusikan di seluruh cairan tubuh, ginjal akan mengekskresi vitamin C seluruhnya hampir tanpa ada perubahan.

* Vitamin B Kompleks
Vitamin B Kompleks dibagi menjadi 4 diantaranya Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavim), Vitamin B3 (asam nikotinat atau niasin), dan vitamin B6 (piridoksin), kelompok B Kompleks ini larut dalam air.
Tiamin dipakai untuk mengobati neuritis perifer, yang dapat terjadi pada peminum alkohol atau penderita beri – beri. Riboflavin dapat diberikan untuk mengatasi masalah penyakit kulit, seperti dermatitis yang bersisik, sudut mulut yang pecah – pecah, dan peradangan kulit dan lidah. Niasin diberikan untuk mengatasi pellagra dan hiperlipidemia, dimana diperlukan dosis yang besar. Tetapi dosis yang besar dapat menimbulkan iritasi gastrointestinal dan vasodilatasi, sehingga mengakibatkan perasaan terbakar. Piridoksin diberikan untuk memperbaiki defisiensi vitamin B6, piridoiksin juga membantu mengatasi gejala – gejala neuritis akibat terapi isoniazid (INH) pada tuberkulosis.




MINERAL



TUJUAN :

Menyebutkan berbagai pembagian kelompok mineral.
Membedakan jenis – jenis serta fungsi kelompok mineral.
Mengidentifikasi sumber- sumber makanan dan keadaan defisiensi yang berhubungan dengan mineral.

PENDAHULUAN :

Sumber – sumber bahan makanan mempunyai fungsi penting bagi tubuh selain vitamin, kita mengenal adanya mineral. Mineral ialah zat – zat anorganik yang seperti vitamin dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh. Yang paling banyak dibutuhkan adalah kalium (K) dan natrrium (Na) ca 2 – 3 mg, kalsium (Ca) ca 1 g, dan magnesium (Mg) ca 0,3 mg, juga fosfor (P) dan klorida (Cl).
Elemen supra didefinisikan sebagai mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari, yakni besi (Fe) dan seng (Zn) 10 – 15 mg, selen (Se) 30 mcg, mangan (Mn) 2 – 5 mg, molibden dan fluor (Mo, F) 1 – 2 mg, krom (Cr) 0,2 mg, tembaga (Cu) 2 – 5 mg, iod (J) 60 mcg, dan kobalt (Co) ca 3 mcg.

Dibawah ini akan dibahas elemen supra terpenting yakni borium, iod, krom, kobalt, mangan, molybden, selen, strontium dan tembaga.
A. Borium (Bor / B)

Elemen supra ini terdapat banyak dalam kol, daun sla ( lettuce), kacang polong, kedele, dan alfalfa, juga dalam buah – buahan (apel, prune, kismis, kurma) dan kacang – kacangan (kacang tanah, hazelnut, badam).Telah diketahui adanya hubungan antara ”kemiskinan” borium dalam tanah dan prevelensi artrosis (osteoarthritis). Atas dasar ini, elemen ini digunakan secara alternatif pada gangguan sendi tersebut dengan efek sangat baik.

Begitu pula pada osteoporose sesudah menapause, dimana suplesi borium menurunkan dengan jelas ekskresi kalsium dan magnesium, sedangkan kadar estrogen darah dinaikkan. Sifat ini penting untuk menghambat lisutnya tulang.

Kebutuhan borium untuk manusia dan toksisitasnya pada jangka panjang belum dipastikan, maka dianjurkan untuk memperbesar asupan borium dengan jalan memperbanyak jumlah borium dalam diet.


B. Iodium ( Iod / I)

Elemen ini terdapat dalam makanan sebagai iodida anorganis yang mudah diserap. Kebutuhan sehari – hari adalah 150 – 300 mcg, yang diperoleh dari makanan seperti ikan, kepiting, kerang dan lumut laut (kelp). Penyakit gondok ( ”krop”) endemis pada umumnya akan timbul di daerah di mana asupan per harinya hanya 70 mcg, yang mengakibatkan dilahirkannya 1 – 5 % bayi dengan cretinisme. Penyakit ini dapat diberantas dengan mencampurkan kaliumiodida pada tepung (untuk roti) dan garam dapur (iodisasi). Penanggulangan gejala defisiensi elemen ini merupakan salah satu program prioritas WHO.


C.Kobalt (cobalt, Co)
Kobalt terdapat sebagai logam pusat dari molekul vitamin B12, juga merupakan komponen dari ca 5 metallo – enzim. Kebutuhan sehari – harinya diperkirakan hanya 3 mcg, yang diperoleh dalam bentuk cyanokobalamin dalam makanan. Manusia tidak mampu mensintesa vitamin B12, maka pemberian kobalt sebagai garam (CoCl2) guna mensuplesi vitamin B12 tidak ada gunanya. Karena itu penggunaan Co pada anemia tertentu kini sudah ditinggalkan.


D. Krom (Chromium, Cr)

Krom dibutuhkan karena daya kerja insulin yang optimal dalam bentuk aktifnya GTF (Glucose Tolerance Factor), suatu senyawa organis yang 20 kali lebih aktif daripada garam krom anorganis. Kebutuhan sehari – harinya 0,1 – 0,3 mg yang diperoleh dari makanan dan minuman, terutama air jeruk, anggur dan ragi bir, lebih sedikit dari gula yang tidak dimurnikan, merica hitam, hati, keju dan wheat germ.

E. Mangan (Mn) dan Molybden (Mo)

Mineral ini merupakan bagian dari beberapa enzim yang penting bagi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak (glikolise, sintesa muko – polisakarida, pembentukan tulang rawan). Mn terdapat hanya sedikit dalam tubuh, sebanyak 12 – 20 mg, antara lain dalam mitokondria. Kebutuhan sehari diperkirakan 2 – 5 mg untuk Mn dan 1 mg untuk Mo, yang diperoleh dari makanan antara lain banyak terdapat dalam teh dan kakao, sedikit dalam sayuran hijau, kacang – kacangan dan padi – padian.

Selenium (Selen, Selsun)

Selen adalah elemen dari kelompok sama dengan sulfur di susunan berkala dan juga bervalensi dua. Maka dapat menggantikan belerang dalam molekul adam amino – sulfur, seperti cystein, glutathion, dan metionin menjadi selenometionin dan sebagainya.

Khasiat utamanya adalah daya antioksidannya yang kuat sekali, lebih kurang 100 kali lebih aktif daripada vitamin E, selen juiga melindungi sel dan eritrosit terhadap kerusakan oksidatif oleh H2O2 dan berperan penting pada hambatan proses menua, selen mestimulasi sistem – imun, menghambat pembelahan sel dan mendorong apoptose dari sel – sel catat, berdasarkan sifat tersebut selen berdaya antikarsinogen kuat.

G. Stronium (Sr, Sensodyne)

Elemen bervalensi dua ini dari kelompok barium dan kalsium khusus digunakan dalam pasta gigi 10 %, guna melindungi gigi terhadap pengaruh termis (dingin dan panas) serta kimiawi (asam, gula) yang disertai nyeri. Stronium berdaya mengurangi sensitivitas gigi untuk rangsangan tersebut dengan membentuk lapisan pelindung keras di luar dentin yang sudah kehilangan emailnya karena erosi atau pengendapan kalsium (plaque).

H. Tembaga (Cuprum, Cu)

Cu merupakan ko – faktor bagi sejumlah enzim, antara lain cytokrom – oksidase dan betahidroksilase, yang mengubah dopamin menjadi noradrenalin. Enzim tersebut berperan mensintesis darah (hemogloblin), elastin, dan myelin, juga terlibat pada mobilisasi Fe dari depotnya. Tubuh mengandung ca 100 mg Cu.
Kebutuhan seharinya diperkirakan 2 – 3 mg, yang diperoleh dari sayur – mayur dan hati. Dalam kedokteran hewan Cu digunakan sebagai food supplement guna menstimulasi pertumbuhan, tetapi mekanisme kerjanya belum diketahui. Pada penyakit anorexia nervosa, dimana sering kali terdapat kadar Cu darah yang rendah, suplesi Cu memberikan hasil yang baik.

I. Kalsium (Ca)

Terdapat sebanyak 99% dalam tulang kerangka dan sisanya dalam cairan antar sel dan plasma. Dalam bahan makanan terutama terdapat dalam susu dan telur, jhuga gandum dan sayur – mayur antara lain bayam. Reabsorpsinya dari usus memerlukan adanya vitamin D dalam bentuk aktifnya yaitu kalsitriol.

Fungsinya antara lain : sebagai bahan bangun kerangka, berperan penting pada regulasi daya rangsang dan kontraksi otot serta penelusuran impuls syaraf..

Defisiensi kalsium menimbulkan melunaknya tulang (osteomalcia) serta mudahnya terangsangnya saraf dan otot, dengan akibat serangan kejang.




HORMON



TUJUAN :

Menyebutkan berbagai pembagian hormon.
Membedakan jenis – jenis serta fungsi hormon.
Mengidentifikasi berbagai defisiensi tentang hormon.


PENDAHULUAN :

Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh, dan merupakan zat kimia organik yang dibuat dalam sel normal yang hasilnya disalurkan melalui poembuluh darah ke organ target. Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah sehingga mengganggu fungsi tubuh.


Sistem Endokrin

Disebut juga Hormon, karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi masuk kedalam aliran darah, lebih kurang 50 hormon merupakan produk sel dari sistem endokrin.

Secara kimiawi hormon dibagi menjadi 3 kelas diantaranya :
Hormon Steroid : Testosteron, Estradiol.
Hormon Peptida : Insulin, Prolaktin.
Hormon Derivat Asam Amino : Noreepinephrin, Thyroksin.

Kelenjar Hipofisa ( Pituitari)

Terdiri dari Hipofisa Anterior (depan), Medula (tengah), dan Posterior (belakang).
Anterior dan Medula : Adenohipofisa.
Posterior : Neurohipofisa : Ada sinyal syaraf baru disekresikan.
Kelenjar Hipofisa : Master Gland. karena dapat menghasilkan hormone & hormone yang dihasilkan dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan hormon lain.

Hipofisa Anterior

Menghasilkan beberapa hormone diantaranya :
1. Hormon Pertumbuhan = Groth Hormone ( Somatotropin / GH ).
Hormon ini bekerja pada tulang, otot rawan, kulit & bekerjanya sangat terbatas. Pada Pria ( LHR ) usia 21 tahun, pertumbuhan drastis 13 - 16 tahun, sedangkan pada wanita (LHR ) usia 18 tahun, pertumbuhan drastis 9 – 12 tahun.
GH sangat dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah, bila selesai makan kadar gula dalam darah akan meningkat, GH tidak mau bekerja bila kadar gula dalam darah menurun, GH bekerja secara maksimal.
Bila GH bekerja normal tubuh akan normal, bila hipersekresi akan menyebabkan manusia raksasa ( giant ), bila hiposekresi akan menyebabkan manusia kerdil ( cebol ).

2. Thyrotropic Hormone = Thyrosomatotropic Hormone (TSH )
Mempengaruhi kelenjar thyroid menghasilkan thyroksin (T4 ), Liotironin ( T3 ) & Kalsitonin.

3. Adreno Cortico Tropic Hormone ( ACTH ) ada 3 kelompok besar :
Glukokortikoid ; menghasilkan gula, Mineralokortikoid ; mengatur keseimbangan cairan antara ion Na & ion K, Gonadokortikoid ; menghasilkan estrogen & progesteron (untuk wanita ) dan testosteron ( untuk pria ).

4. Prolactine = Lactogenic Hormone = Luteotropic Hormone ( LTH )
Persiapan produksi air susu ibu ( ASI ) pada saat seorang wanita dinyatakan menikah & hamil, masih gadis tidak keluar air susu karena ada hormon yang menghambat (estrogen ).

5. Gonadotropin Hormon (GTH )
FSH (Follicle Stimulating Hormone ) & LH ( Luteinizing Hormone )= ICSH = Interstitial Cell Stimulating Hormone.
Pada wanita FSH mematangkan telur dalam folikel ovarium mulai dari folikel ( awal – primer – sekunder – tersier – De Graff / matang ), LH menebalkan dinding rahim & mempertahankan implantasi janin.
Hipofisa Medulla

Menghasilkan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone), karena menghasiilkan pigmen melamin untuk warna kulit. Makin banyak melamin makin hitam pigmen kulit, dan semakin sedikit melamin makin putih pigmen kulit. Orang bule menjemur kulit tubuh pada saat ultraviolet matahari tidak baik (diatas jam 9 pagi s/d 15 sore) sehingga pigmen kulit pecah dan menimbulkan bercak pecah berwarna coklat seperti noda pada kulit.


Hipofisa Posterior = Neurohipofisa

Menghasilkan beberapa hormone diantaranya :
1. Oxytosin : Regulasi kontraksi rahim setiap 3 jam, 2,5 jam, 2jam, 1,5 jam, 1 jam sekali s/d 10 menit sekali. Selain itu juga membantu proses pengeluaran air susu ibu bila setelah melahirkan kelenjar mammae ibu dihisap oleh bayi.

2. Relaxin : Membukanya simphsis pubis sehingga bayi mudah dilahirkan.

3. ADH = Anti Diuretika Hormone = Pitressin = Vasopresin. Mencegah agar urin yang keluar tidak terlalu banyak (input = output) bila tidak akan menyebabkan diabetes incipidus.


Kelenjar Thyroid

Menghasilkan beberapa hormon diantaranya :
1. Thyroksin : untuk metabolisme tubuh baik metabolisme Karbohidrat, protein, maupun lipid.

2. Liotironin : Bahan baku thyroksin dengan syarat harus ada ion iodium.

3. Kalsitonin : Bahan baku pembentukan parathormon yang juga disekresikan oleh kelenjar parathyroid yang berfungsi untuk mengatur kadar calsium dalam darah.


Kelenjar Paratyroid

Menempel pada kelenjar thyroid sebanyak 2 pasang, sepasang pada bagian atas dan sepasang pada bagian bawah. Menghasilkan parathormon = hormon parathyroid yang berfungsi untuk mengatur kadar calsium dalam darah.
Calsium dibutuhkan tubuh dalam proses mempercepat pembekuan darah apabila terjadi luka, pembentukan dan memperkuat tulang dan gigi.


Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
Disebut juga kelenjar suprarenalis, ada bagian korteks (tepi) dan medulla (tengah).
Bagian korteks mempunyai 3 kelompok besar diantaranya :

1. Glukortikoid, menghasilkan kortison dan hidrokortison yang berfungsi untuk pembentukan gula bila tubuh kekurangan gula.

2. Mineralokortikoid; aldosteron yang berfungsi untuk keseimbangan cairan tubuh antara ion Na dan ion K.

3. Gonadokortikoid berfungsi untuk pembentukan hormon pada wanita (estrogen, progesteron) dan untuk pria (testosteron).


Kelenjar Duodenum

Menghasilkan sekretin yang berfungsi :
1. Dalam proses gerak peristaltik dalam usus halus mulai dari duodenum, jejenum, ileum, ke usus besar (intestinum crassum).

2. Mempercepat pengantaran nutrisi ke jaringan dan sel – sel setelah
dalam bentuk cair.


Kelenjar Thymus

Menghasilkan thymosin yang berfungsi untuk kekebalan tubuh manusia, kekebalan manusia ada 2 diantaranya :

1.Kekebalan Seluler : kekebalan yang diberikan pada saat kita dalam kandungan ibu.

2. Kekebalan Humoral : Kekebalan yang diberikan setelah anak dilahirkan melalui vaksinasi / imunisasi mulai dari bcg, dpt 1 – 3, polio 1 – 3, campak, rubella, hepatitis yang dilakukan pengulangan setelah 1 tahun, 3 tahun, 6 tahun.


Kelenjar Ovarium

Menghasilkan estrogen dan progesteron.
Estrogen berfungsi untuk :

1.Mematangkan telur dalam folikel – folikel telur (folikel awal – folikel de graaf).

2. Mengembangkan payudara secara maksimal mulai dari puting dan aerola (bagian berwarna coklat yang mengelilingi puting).

3. Tanda seks sekunder pada wanita.

4. Menstimulasi pertemuan ovum dengan sel sperma pada saluran telur (oviduct).

Progesteron berfungsi untuk :

1. Mempertahankan ketebalan dengan rahim sehingga bila terjadi pertemuan ovum dengan sel sperma akan di implantasikan.

2. Menghambat pertemuan ovum dengan sel sperma bila melebihi kapasitas yang seharusnya.
Kelenjar Testis

Menghasilkan hormon testosteron, setiap 3 tubulus seminiferus dalam testis ketemu akan menghasilkan hormon tersebut. Meningkatkan libido pria, dan juga sebagai tanda seks sekunder pria (suara berat, tumbuh jakun / adam apple ’s), bahu melebar, pinggang tetap ramping.


hormones-dictionary.htm

Gayton And Hall edisi 11

Tjay Tan Hoan Drs. Drs. Kirana Rahardja. 2002. Obat – Obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek – efek Sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo.

pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin –

Kee Joyce,Hayes evelyn R.1996.farmakologi pendekatan proses keperawatan.jakarta: EGC

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS